Tuhan Sembilan Senti

Oleh: Taufik Ismail

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok.

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah…ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok.

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok.

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok, tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok.

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran, di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok.

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok.

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya. Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stop-an bus, kita ketularan penyakitnya. Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS.

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu, bisa ketularan kena.

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok.

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemisngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok.

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im sangat ramah bagi orang perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, kemana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya.

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.

Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan.

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka.

Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk.

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok. Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas.

Lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba.

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya.

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini.

Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

Amin Yaa Rabbalalamin

 

***

Kenapa post sajak diatas? Jadi, beberapa hari yang lalu saya membuka sebuah majalah lawas, iseng buka buka halaman, tetiba mata saya tertarik pada sebuah artikel tentang ‘merokok’. Namun, diantara kalimat yang paling menarik bagi saya ialah tentang sajak Taufik Ismail yang dikutip pendek dalam artikel:


Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

dari situlah saya tertarik untuk mencari sajak dalam versi yang lebih utuh, dan di zaman yang serba maju dan serba mudah, tak sulit untuk menemukan versi penuh dari sajak ‘Tuhan Sembilan Senti’ dari Taufik Ismail, saya mengambilnya dengan mudah dari sebuah blog, disini (btw, saya izin untuk comot ya mas mpunya blog, hehe). Lebih menarik lagi ketika diketahui jika alasan Taufik Ismail membuat sajak tersebut ialah sebagai ‘perlawanannya’ terhadap rokok, berjuang melawan nikotin. Sang pujangga yang masih ‘sekampung’ dengan kampung halaman keluarga besar saya ini memilih untuk melawan lewat kata kata setelah ia merasa gagal menasehati kerabatnya yang candu nikotin; “Saya kurang ilmu, karena itulah saya melawan nikotin dengan puisi saya,” tutur beliau seperti yang ditulis oleh laman detik dot kom. Akhirul kata, jika Taufik Ismail melawan nikotin lewat kata kata, saya yang mendukung perlawanan tersebut baru sanggup mendukung berbagai bentuk perlawanan pada nikotin melalui cara yang masih sangat sederhana, termasuk menyebarluaskan sisi negatif rokok yang salah satunya dalam sebuah post sederhana ini. Plis, berhenti merokok, enaknya apaan dah?


8 Calon Pemain Muda Terbaik di Piala Dunia 2014

Pesta akbar sepakbola, Piala Dunia 2014 telah dimulai sejak 13 Juni kemarin atau 12 Juni waktu Brazil. Segenap penjuru dunia menaruh perhatian tinggi pada gelaran empat tahunan tersebut. 32 tim nasional terbaik dari penjuru dunia bertarung di lapangan hijau guna memperebutkan trofi emas “FIFA World Cup”. Selain itu, FIFA juga memberikan enam penghargaan lain di akhir penyelenggaraan, dimana empat diantaranya diberikan untuk empat pemain untuk empat kategori berbeda. Keempat penghargaan tersebut adalah: Golden Ball untuk pemain terbaik sepanjang turnamen, Golden Boot untuk pemain dengan raihan gol tertinggi, Golden Glove untuk kiper terbaik dan Best Young Player untuk pemain muda terbaik.

Penghargaan pemain muda terbaik diberikan kepada pemain yang tampil impresif sepanjang turnamen dan berusia 21 tahun atau lebih muda saat awal tahun turnamen bergulir (misal, tahun 2006 diberikan pada pemain berusia 21 tahun pada 1 Januari 1985 dan tahun 2010 diberikan pada pemain kelahiran 1 Januari 1989 atau lebih muda).

Gelar ini termasuk baru diadakan oleh FIFA, karena baru pertama kali diberikan pada Piala Dunia 2006 di Jerman. Pada dua edisi sebelumnya, dua pemain Jerman meraih gelar individual ini, Lukas Podolski dan Thomas Muller. Dalam menentukan pemain muda terbaik, FIFA menaruh calon nama pemain terbaik dalam situsnya untuk dipilih oleh voter dengan bantuan tim panel ahli. Edisi kali ini, nominasi pemain muda terbaik ialah mereka yang berusia 21 tahun atau kelahiran maksimal 1 Januari 1993.

Plis deh, jangan berharap jika berlian belgia, Eden Hazard akan memenangkan penghargaan ini, meski masih berusia muda 23 tahun. Usia Hazard tak masuk ketentuan ‘muda’ untuk penghargaan ini, under-21. Nama-nama muda dan calon pemain bersinar nan menjanjikan lain seperti Thibaut Courtois dari Belgia yang tampil impresif bersama Atletico sepanjang musim 2013-14 juga luput dari syarat dan ketentuan yang berlaku (hehe). Jack Wilshere dari Inggris, Koke dari Spanyol, Mario Goetze dari Jerman, hingga sang superstar Brasil, Neymar, juga tak bisa masuk dalam nominasi sekalipun karena faktor umur yang ‘tak muda’ untuk lolos syarat ketentuan FIFA (mereka berusia 22 tahun, beda setahun doang dari syarat!, duh). Pun juga dengan Marco Veratti dari Italia yang masih 21 tahun, karena baru akan merayakan ulang tahun ke-22 pada November mendatang. Serupa Veratti ialah Granit Xhaka serta Ricardo Rodriguez dari Swiss, karena minimal ‘paling tua’ ialah mereka yang lahir pada 1 Januari 1993 (tipis banget nget, meh).

Setelah dilakukan sedikit riset kecil, saya memilih delapan calon pemain muda terbaik FIFA 2014 (2014 World Cup Best Young Player). Inilah delapan pemain yang saya pilih:

*nama saya urutkan dari ‘tertua’ hingga termuda*

1. Juan Fernando Quintero (Kolombia)

Pemain kelahiran Medellín, 18 Januari 1993 mulai ditaksir banyak klub setelah tampil memukau di turnamen untuk pemain muda latin awal 2013. Posisinya sebagai gelandang ofensif membuat kans Quintero untuk meraih penghargaan pemain muda terbaik cukup besar.

Meski bersama tim nasional Kolombia baru mengemas 4 laga, namun performanya bersama Porto di musim 13/14 dapat membuat pelatih Kolombia melirik dan mempercayakan satu posisi di tim kepadanya. Kolombia memilik peluang besar untuk lolos dari fase grup, apalagi tim asuhan Jose Pekerman ini berada di 10 besar ranking FIFA dan menjadi tim dengan ranking tertinggi di grup C.

 

2. Paul Labile Pogba (Perancis)

Pemain kelahiran Perancis, 15 Maret 1993, yang sukses bersama klubnya di Serie A. Selain menjadi pemain penting di klub, Pogba juga menjadi bagian penting dari tim nasional Perancis. Meski baru mengemas 11 caps, bisa dikatakan jika satu posisi di sektor gelandang telah menjadi milik Pogba.

Perancis memiliki kans besar untuk lolos dari grup E dan melaju ke fase knock-out. Kekuatan hingga kecepatan gelandang muda ini dapat memberikan Perancis berbuat lebih banyak, meski telah meninggalkan gelandang hebat seperti Ribery dan Nasri.

 

3. Raphael Varane (Perancis)

Meski baru berusia 21 tahun, pemain kelahiran Lille, 25 April 1993 ini bermain layaknya pemain yang sudah mengemas berpengalaman. Meski di klubnya, Real Madrid, masih belum bermain sebagai pemain pilar, namun lain cerita untuk tim nasional Perancis, ia bak seorang senior di lini belakang tim ayam jago tersebut.

Varane termasuk dalam salah satu calon bek terbaik dunia dan besar kemungkinan akan mengawali kecermelangannya di Brasil. Bek dengan tinggi hampir 2 meter ini mampu memberi ketenangan bagi pelatih Didier Deschamps di lini belakang Perancis.

 

4.  Romelu Benjamin Lukaku (Belgia)

Belgia pantas gusar ketika bomber mereka, Benteke, terkena cedera dan tak bisa ikut terbang ke Brasil. Namun, mereka tak sampai bersedih hati, karena keberadaan pemain muda kelahiran 13 Mei 1993, Romelu Lukaku. Sang striker muda boleh tak dipercaya Chelsea untuk bermain sebagai striker utama, namun ia berkali-kali membuktikan jika ia dapat bermain impresif di klub yang meminjamnya pada dua musim terakhir. Koleksi golnya yang mencapai dua digit di dua musim terakhir menjadi pembuktian kualitasnya.

Lukaku telah melakoni debut sejak Maret 2010 dan menjadi tumpuan lini depan tim kuda hitam Belgia. Sejauh ini, ia telah mengemas 29 caps dan 9 gol bersama tim nasional. Rasanya tak akan mengejutkan jika akhirnya Belgia lolos dari grup H karena keberadaan skuad yang mumpuni dan para pemain yang berada dalam usia emas.

 

5. Alex Oxlade-Chamberlain (Inggris)

Dia sempat mengalami cedera ligamen saat melakoni laga persahabatan melawan Ekuador beberapa saat lalu. Namun, pelatih Roy Hodgson tetap membawa pemain kelahiran Portsmouth, 15 Agustus 1993, ke Brasil. Sebuah bukti adanya kepercayaan tinggi sang pelatih Inggris kepada Ox-Chambo.

Pers mengklaim jika cedera pemain yang melakoni debut sejak Mei 2012 itu dapat pulih cepat dan dapat turun bermain di laga perdana Inggris, melawan Uruguay. Meski bergabung di grup D yang disebut pula sebagai “grup neraka”, jika Ox dapat kembali ke puncak permainannya, rasanya Inggris berpeluang besar lolos dari lubang jarum dan tampil di fase knock out.

 

6. Julian Draxler (Jerman)

Dua edisi sebelumnya, pemain muda terbaik jatuh kepada talenta Jerman. Apakah edisi ketiga bisa jatuh ke tangan pemain tim panzer lagi? Bisa jadi. Pemain Jerman berbakat kali ini ialah Julian Draxler, kelahiran 20 September 1993.  Ketatnya lini tengah Jerman tak menutup peluang Draxler untuk tampil memukai bersama Jerman yang sarat dengan rasa lapar gelar.

Dia berpeluang untuk membuat perbedaan di lini tengah Jerman dengan kemampuannya. Debutnya di Jerman memang tak menghasilkan kemenangan, namun pengalamannya bermain dan menjadi pilar di kompetisi tertinggi Jerman bersama Schalke sejak usia 17 tahun tentu menjadi pengalaman hebat untuk pemain seusianya.

 

7. Mateo Kovačić (Kroasia)

Dia ialah pemain termuda yang tampil di laga perdana Piala Dunia 2014, meski ditarik keluar pada menit ke-61. Kovacic lahir di Austria, 6 Mei 1994, dari orang tua Kroasia Bosnia. Sejak usia 13 tahun ia telah memikat berbagai klub besar eropa. Musim 2013/14 ia bermain 35 kali untuk klubnya, Internazionale, dan mulai diberikan kepercayaan tinggi jelang musim berakhir.

Di usia muda, ia dapat bermain diberbagai posisi di lini tengah. Di Brasil 2014, dia adalah pemain termuda Kroasia dan telah bermain untuk Kroasia sejak level usia 14 tahun hingga level senior. Kepercayaan yang diberikan pelatih Niko Kovac cukup beralasan mengingat kemampuannya di lapangan, tak heran jika Real Madrid pun sudah berminat melakukan penawaran untuk seorang Mateo Kovačić¹.

 

8. Raheem Sterling Shaquille (Inggris)

Pemain termuda yang ada dalam depalan pemain muda saya ialah Rahem Sterling. Pemain kelahiran Jamaika, 8 Desember 1994, besar di Inggris sejak usia 5 tahun dan tampil impresif bersama Liverpool sejak dua musim terakhir.

Sterling melakoni debut senior di level klub pada usia 17 tahun 107 hari dan debut tim nasional pada usia 17 tahun 11 bulan 6 hari. Meski berusia muda, ia tetap akan diperhitungkan oleh pelatih Inggris, mengingat kerjasama apiknya bersama rekan-rekan klubnya dapat menular dan memberi perbedaan tersendiri di kubu Three Lions.

********

Selain delapan calon pemain muda terbaik diatas, ada delapan pemain lain yang tak dapat dikesampingkan. Namun peluang untuk tampil memukau bersama tim nasionalnya tak sebesar dengan delapan nama pemain diatas (setidaknya dalam pandangan saya sendiri, hehe). Posisi mereka dan tim nasional mereka yang tak sekuat tim nasional para delapan pemain dalam pilihan saya menjadi pertimbangan lain berikutnya bagi saya untuk tidak memasukkan delapan nama pemain ini. Mereka yang bisa jadi membuat saya salah membuat pilihan ialah: Adnan Januzaj (Belgia), Andy Najar (Honduras), Eder Alvarez Balanta (Kolombia ), Fabrice Olinga (Kamerun), Ross Barkley (Inggris), Lucas Digne (Perancis), Luke Shaw (Inggris),  dan…

Kenapa? kurang satu pemain ya? hehe.
itu bisa jadi jatah untuk Ante Rebic (Kroasia), Carlos Gruezo (Ekuador),, Julian Green (Amerika Serikat), Kenneth Omeruo (Nigeria), Mamphis Depay (Belanda), Matthias Ginter (Jerman), Nabil Bentaleb (Aljazair) dan Sead Kolašinac (Bosnia).

Kita tunggu saja beberapa tahun mendatang, bagaimana karier ke-23 pemain yang telah saya sebutkan dalam tulisan ini. Viva Sepakbola.

Paul Pogba
Paul Pogba

Surat Perpisahan Javier Zanetti: Terima Kasih Atas Rasa Cinta Kalian!

Javier Zanetti telah memutuskan untuk aktif bermain di lapangan hijau dan akan meniti karier baru di luar lapangan, sebagai jajaran direksi Internazionale, klub yang diperkuatnya selama hampir 20 tahun. Setelah melakoni perpisahan yang emosional, Sang Kapten menulis surat terbuka kepada klub, fans dan rekan tim sepanjang kariernya.

Berikut surat yang ditulisnya:

Kepada para fans Inter dan penggemar olahraga di seluruh dunia yang tercinta: terima kasih!

Terima kasih karena telah mendukung saya dan keluarga dengan pelukan hangat, penuh kasih, persahabatan, serta rasa hormat yang kalian tunjukkan dalam pertandingan terakhir saya di lapangan. Ini adalah pengalaman yang indah baik dalam hal olahraga pun perasaan!

Terima kasih!

Dalam kehidupan saya, sebagai seorang pesepak bola, saya selalu berusaha keras ketika datang ke latihan, beraksi di lapangan, hubungan dengan fans, pemulihan di gym setelah cedera, dan dengan Yayasan PUPI. Selama ini, saya selalu percaya bahwa sepak bola bukan hanya olahraga yang hebat dan pekerjaan yang membawa kebahagiaan bagi saya, namun juga berfungsi sebagai sekolah yang mengajarkan nilai-nilai dan perasaan, apakah itu pertandingan antara beberapa teman ataupun pertandingan yang disiarkan di seluruh dunia.

Itu adalah apa yang ayah saya ajarkan ketika saya bekerja bersamanya sebagai tukang bangunan. Dan itu juga yang telah kalian ajarkan melalui cinta dan dukungan!

Fans Inter yang terkasih, kalian akan selalu tetap di hati saya, dengan warna kita, bendera kita, dan gaya kita. Saya berharap untuk dapat mengabdi kepada klub sebagai seorang direktur seperti yang saya telah lakukan di lapangan saat mengenakan seragam nomor 4: seorang kapten baik di dalam dan luar lapangan. Di masa di mana tim meraih trofi dan periode terlupakan, kita selalu bersama sebagai Interisti, dan kita akan terus seperti itu.

Fans Argentina yang saya cintai, saya pernah mendapat kehormatan untuk mengenakan seragam Albiceleste sebagai kapten. Dengan kalian, saya menantikan kemenangan lain dan saya akan selalu menjadi seorang penggemar. Sama seperti ketika saya dulu masih kecil, melompat-lompat di sofa ibu ketika terjadi gol.

Kepada rekan setim yang menghormati saya dengan pelukan -pelukan sama yang selalu kita bagi sering kali di lapangan setelah kemenangan indah-. dan kepada fans dari tim lawan. Persaingan dalam olahragalah yang membuat kemenangan begitu berarti, dan menjadikan kekalahan dapat diterima. Saling berhadapan di luar dan di dalam lapangan membuat olahraga sebagai model untuk kehidupan. Ini adalah di mana individu tak lagi ternilai, melainkan tim, dan di mana gol yang dicetak dan masuk selalu memberikan pelajaran.

Jadi, saya mengucapkan terima kasih. Kapten ini memberikan rasa hormat kepada kalian, tapi dia tidak gantung sepatu: Permainan yang tak pernah berakhir ini baru saja dimulai!

Javier Zanetti 4 Ever

 

Thank you Captain. Grazie Zanetti Capitano.


Cedera Messi, Berkah Icardi

Cedera yang dialami pemain terbaik dunia, Lionel Messi memang banyak disesalkan banyak kalangan, terutama oleh tim nasional Argentina. Namun, disisi lain cedera tersebut membawa berkah bagi penyerang Internazionale berusia 20 tahun, Mauro Icardi.  Pelatih tim nasional Argentina, Alejandro Sabella memilih memanggil sang striker belia untuk menggantikan posisi Messi.

Berbicara kepada TYC Sports di tempat pelatihan tim Argentina, Icardi mengaku bahagia dapat menjadi bagian dari tim nasional. “Saya selalu menunggu momen ini. Saya telah memperkuat Argentina di level junior, tapi mimpi besar saya selalu ingin bermain untuk tim senior.”

Sebelumnya, tim nasional Italia juga dikabarkan tertarik untuk memanggil sang pemain yang memiliki dua paspor tersebut. Namun, Icardi lebih memilih Argentina ketimbang mengambil kesempatan untuk berkostum Italia.”Di Italia, semua orang tahun jika satu satunya Italia tentangku hanyalah paspor. Mendengar apa yang Prandelli katakan tentangku membuatku sangat bangga. Namun saya orang Argentina dan hanya ingin bermain untuk Argentina.”Terkait pemanggiian Icardi ke tim nasional Argentina, Hugo Campagnaro dan Javier Zanetti ikut berbicara. Selain rekan satu tim di Inter, keduanya juga merupakan pemain dari Argentina.

“Aku yakin jika Icardi akan menjadi masa depan Argentina,” tutur Zanetti kepada Deportivo Telam beberapa waktu lalu. Sementara Campagnaro justru tak heran dengan keputusan Sabella, “Aku senang ia terpilih. Ia layak untuk mendapatkannya untuk apa yang telah ia lakukan sepanjang musim lalu dan bagaimana ia memulai musim ini. Dia tampak haus gol seteiap kali bermain dan itulah mengapa Alejandro Sabella memutuskan untuk memberi kesempatan kepadanya. Aku senang untuknya, dia pemain yang bagus.”

Icardi sendiri berusaha realistis mengenai pemanggilannya ke tim nasional dan mengaku masih banyak belajar. “Aku tahu alasan aku disini ialah karena Lionel Messi mengalami cedera, semoga kesempatanku segera datang. Semua striker di tim nasional Argentina memiliki kualitas terbaik, bahkan untuk level Internasional. Aku disini untuk membuat yang terbaik dari kesempatan ini. Di Barcelona, aku belajar untuk bermain bola di bawah sementara di Italia aku belajar bagaimana bermain mengguinakan kepala dan menghadapi bek yang kuat.”

Selain Icardi, tiga punggawa Inter juga mendapatkan panggilan dari Argentina, yakni Hugo Campagnaro, Ricky Alvarez dan Rodrigo Palacio. Tim Tango dijadwalkan akan bertemu Peru dan Uruguay pada 11 dan 15 Oktober mendatang. Dua laga tersebut merupakan bagian dari kualifikasi Piala Dunia 2014 dimana Argentina telah memastikan diri meraih tiket menuju Brasil tahun depan.


Wallace Ungkap Alasan Pilih Inter

Wallace Oliveira dos Santos, atau yang lebih dikenal dengan Wallace mengungkapkan proses kepindahannya ke Inter pada musim panas lalu.  Masalah bermula saat paspornya membuat ia tak mungkin terdaftar pada klub yang merekrutnya menuju Eropa, Chelsea. Setelah itu, pihak Chelsea membahas kemungkinan untuk meminjamkan Wallace ke Belanda, tepatnya di Vitesee.

“Namun, saya tidak ingin pergi ke Belanda. Saya ingin klub besar untuk bermain dan tidak ingin berada dalam ketidakjelasan di sebuah klub tanpa tradisi, karena itulah saya menunggu, ” tandasnya kepada Globoesporte.

Kemudian ia berbicara pada Jose Mourinho dan menjelaskan apa yang ia inginkan kepada pelatih yang menjadi bagian sejarah Inter itu. “Mourinho mengatakan jika ia mempertahankanku, namun hal itu tak mungkin. Setelah berbicara dengannya, aku terkejut jika Inter tertarik. Meski Napoli juga tertarik padaku, namun aku tak ragu untuk memilih Inter.”

“Inter adalah tim dengan nama besar. Selain itu, Napoli telah membentuk tim sementara Inter sedang membentuk tim dengan memilik pemain muda serta memiliki pelatih hebat seperti Walter Mazzarri. Hal itu membuat aku memilih berseragam Inter dan Mou mengatakan padaku jika aku akan berada di tim yang hebat, ia yakin padaku jika aku mampu bermain dengan baik.”

Wallace sendiri tak pernah membayangkan jika akhirnya akan berada di Inter. Meski dengan status pinjaman, ia tak ingin hanya sekedar menjadi penghangat bangku cadangan. “Aku bekerja keras setiap hari dan yakin kesempatan untukku akan segera datang. Aku sosok yang ambisius sejak kecil dan akan bermain dengan baik saat dipercaya bermain sejak menit awal.”

Di Inter sendiri, sang pemain berusia 19 tahun ini bersaing dengan rekan senegaranya, Jonathan. Namun hal itu bukan menjadi masalah baginya dan berusaha dapat menarik hati Walter Mazzarri. “Dia – Jonathan- tinggal dekatku. Aku tidak diam karena dia pemain utama, aku ingin menunjukkan diri jika pelatih layak memberiku kesempatan dengan meningkatkan permainan.”

Pemain yang musim lalu memperkuat klub Brasil, Fluminense, mengutarakan jika keberadaan rekan senegaranya membuat ia menjadi mudah untuk beradaptasi. “Hubunganku dengan pemain Brasil lainnya di Inter, Juan dan Jonathan cukup baik. Terkadang, kami pergi keluar bersama, ada banyak tempat indah disini – Milan.”

Sejauh ini, Wallace baru turun dua kali berseragam Nerrazurri, yakni saat bertandang ke markas Catania dan Sassuolo.  Tak menutup kemungkinan jika ia akan diberi kesempatan bermain lebih banyak, meski sang kompatriot, Jonathan menunjukkan penampilan yang impresif pada musim ini. Lalu, apakah Inter adalah klub impian Wallace?

“Saya ingin bermain di Spanyol, Real Madrid akan menjadi menyenangkan. Real Madrid ialah tim impian saya sejak kecil, namun itu bukan yang ada dalam pikiran saya sekarang.”


Mari Merenungi Makna Sakit

Siapa tak kenal sakit, salah satu cobaan dunia yang ternyata tak semua orang bisa ‘bersyukur’ atas kehadirannya. Tulisan dibawah merupakan salinan dari republika online yang ditulis oleh Muhammad Arifin Ilham. Semoga kita bisa mulai ‘bersyukur’ disetiap liku kehidupan, baik senang maupun sedih hingga ketika sehat maupun sakit. Selamat membaca!

***

Sakit, sebagaimana juga setiap ujian, bukan menguji ketangguhan dan kemampuan. Sebab sakit Allah beri sudah sesuai dengan takaran dan daya tahannya.

Ia sejatinya menguji kemauan untuk memberi makna. Maka bagi dia yang mampu memberi makna terbaik bagi sakit, insya Allah kemuliaannya diangkat dan membuat malaikat yang selalu sehat takjub.

Sakit adalah jalan kenabian Ayub yang menyejarah. Kesabarannya yang lebih dari batas (disebut dalam sebuah hadits 18 tahun menderita penyakit aneh) diabadikan jadi teladan semesta. Dan atas kenyataan sejarah tersebut, hari ini cobalah bercermin kepadanya.

Hari ini pula kita bisa bercermin kepada sosok-sosok mulia yang pernah juga sakit. Sakit, yang di ujung penggal kehidupan mereka yang ditemukan adalah kemuliaan serta terus bertambah derajat kemuliaanya di mata Allah SWT.

Imam As-Syafi’i wasir sebab banyak duduk menelaah ilmu; Imam Malik lumpuh tangannya dizhalimi penguasa; Nabi tercinta kita pun pernah sakit oleh racun paha kambing di Khaibar yang menyelusup melalui celah gigi yang patah di perang Uhud. Bukankah setelah akhirnya sakit, semuanya semakin mulia di mata Allah bahkan juga di mata sejarah manusia.

Sakit itu zikrullah. Mereka yang menderitanya akan lebih sering dan syahdu menyebut Asma Allah dibanding ketika dalam sehatnya.

Sakit itu istighfar. Dosa-dosa akan mudah teringat, jika datang sakit. Sehingga lisan terbimbing untuk mohon ampun. Sakit itu tauhid. Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibat yang akan terus digetar?

Sakit itu muhasabah. Dia yang sakit akan punya lebih banyak waktu untuk merenungi diri dalam sepi, menghitung-hitung bekal kembali. Sakit itu jihad. Dia yang sakit tak boleh menyerah kalah; diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhannya.

Bahkan sakit itu ilmu. Bukankah ketika sakit, dia akan memeriksa, berkonsultasi dan pada akhirnya merawat diri untuk berikutnya ada ilmu untuk tidak mudah kena sakit.

Sakit itu nasihat. Yang sakit mengingatkan si sehat untuk jaga diri. Yang sehat hibur si sakit agar mau bersabar. Allah cinta dan sayang keduanya.

Sakit itu silaturrahim. Saat jenguk, bukankah keluarga yang jarang datang akhirnya datang membesuk, penuh senyum dan rindu mesra? Karena itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.

Sakit itu gugur dosa. Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia, anggota badan yang sakit dinyerikan dan dicuci-Nya. Sakit itu mustajab doa. Imam As-Suyuthi keliling kota mencari orang sakit lalu minta didoaka oleh mereka.

Sakit itu salah satu keadaan yang menyulitkan syaitan; diajak maksiat tak mampu-tak mau; dosa lalu malah disesali kemudian diampuni.

Sakit itu membuat sedikit tertawa dan banyak menangis; satu sikap keinsyafan yang disukai Nabi dan para makhluk langit.

Sakit meningkatkan kualitas ibadah; rukuk-sujud lebh khusyuk, tasbih-istighfar lebih sering, tahiyyat-doa jadi lebih lama.

Sakit itu memperbaiki akhlak; kesombongan terkikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut dan tawadhu.

Dan pada akhirnya sakit membawa kita untuk selalu ingat mati. Mengingat mati dan bersiap amal untuk menyambutnya, adalah pendongkrak derajat ketaqwaan. Karena itu mulailah belajar untuk tetap tersenyum dengan sakit. Wallahu A’lam.

sumber: republika


Happy Eid Mubarak 1434 H

https://twitter.com/CissePapiss/statuses/365239618003673088

https://twitter.com/MassadioHaidara/statuses/365360580657299456

https://twitter.com/anelkaofficiel/statuses/365514174178131968

https://twitter.com/yilmazburak17/statuses/365392682165616640

https://twitter.com/sbrymr/statuseses/365406217545330688

https://twitter.com/Nathanellington/statuses/365383039250993153

https://twitter.com/ClaroRonaldo/statuses/365972040718618624


Israel-lah Musuh Umat Islam Sebenarnya, Bukan yang Lain!

Tulisan bagus nih, nyomot dari tulisan Bu Dina, Asli cuma mindahin tulisan beliau ke blog ini. Tulisan ini cukup menyadarkan umat islam, bahwa kerap kita lupa ada gajah di depan mata, dan lebih peduli pada semut yang jauh di depan mata. Musuh umat islam itu ISRAEL, bukan yang lain… apalagi umat islam seringkali dibutakan oleh masalah perbedaan mazhab, meh. Yuk dibaca mari mari tulisan bagus dari beliau.

***

Henry Bannerman, Perdana Menteri Inggris pada tahun 1906 mengeluarkan statemen tentang gagasan tanah air bagi bangsa Yahudi:

“Ada sebuah bangsa (Bangsa Arab/Umat Islam) yang mengendalikan kawasan kaya akan sumber daya alam. Mereka mendominasi pada persilangan jalur perdagangan dunia. Tanah mereka adalah tempat lahirnya peradaban dan agama-agama. Bangsa ini memiliki keyakinan, suatu bahasa, sejarah dan aspirasi sama. Tidak ada batas alam yang memisahkan mereka satu sama lainnya. Jika suatu saat bangsa ini menyatukan diri dalam suatu negara; maka nasib dunia akan di tangan mereka dan mereka bisa memisahkan Eropa dari bagian dunia lainnya (Asia dan Afrika). Dengan mempertimbangkan hal ini secara seksama, sebuah “organ asing” harus ditanamkan ke jantung bangsa tersebut, guna mencegah terkembangnya sayap mereka. Sehingga dapat menjerumuskan mereka dalam pertikaian tak kunjung henti. “Organ” itu juga dapat difungsikan oleh Barat untuk mendapatkan objek-objek yang diinginkan” (JW Lotz, 2010). [dikutip dari artikel “Geopolitik Sungai Nil“]

Sementara itu, Ahmadinejad pada tahun 2006 berkata:

“Dalam seratus tahun terakhir, front terakhir dunia Islam [imperium Utsmani] jatuh dan kekuatan opresor dunia membentuk rezim penjajah Al Quds sebagai bridge-head untuk mempertahankan dominasinya di dunia Islam. Bridge-head adalah istilah militer. Ketika dua divisi atau pasukan bertempur satu sama lain, jika satu pihak berhasil maju dan memecah front lawan, menduduki kawasan musuh, dan membangun benteng di sana untuk mempertahankan wilayah yang dikuasainya dan untuk menjadi markas dalam upaya ekspansi, maka itu kita sebut bridge-head. Negara penjajah ini [Israel] adalah bridge-head dari kekuatan opresor di jantung dunia Islam. Mereka membuat sebuah markas untuk memperluas dominasi mereka di seluruh dunia Islam. Tidak ada alasan lain dari pendirian rezim ini [Zionis] selain tujuan ini. [Karena itu] perjuangan yang terjadi di Palestina hari ini adalah garis depan dari konflik antara dunia Islam dan kekuatan opresor dunia. [dikutip dari buku Ahmadinejad on Palestine]

“Kekuatan opresor dunia”  yang dimaksud Ahmadinejad adalah negara-negara Barat, AS dan sekutunya. Namun, sesungguhnya, orang-orang Zionis-lah yang mendominasi pemerintahan negara-negara Barat itu. Merekalah yang menguasai politik dan ekonomi di Barat, sehingga bisa menekan pemerintah untuk melakukan kebijakan yang menjauh dari kepentingan nasionalnya. Artinya, Barat mendedikasikan segala daya upaya demi Israel, bukan demi rakyatnya sendiri.

Ini bukan teori konspirasi (dalam ‘frame’ mereka yang anti teori ini, tentu saja). Sangat banyak  bukti bagi pernyataan ini. Antara lain, Paul Findley, mantan senator AS dalam bukunya “They Dare to Speak Out” (Mereka Berani Bicara) menulis,

“Berkat efektifnya lobby pro-Israel, AS menjadi kunci dan sekutu utama bagi kemenangan Israel melawan Arab. Meskipun pemerintah AS selalu mengklaim bahwa AS hanya berperan sebagai ‘makelar yang jujur’, namun sesungguhnya pemerintah AS telah menyediakan dukungan yang terus-menerus bagi aksi ekspansi Israel, sejak Presiden  Lyndon B. Johnson pada tahun 1967 memberikan bantuan kepada Israel dalam perang melawan Arab.”

“Pada April 2002, Sharon memerintahkan invasi ke berbagai wilayah [Palestina] dengan dalih untuk menangkapi para pemimpin Palestina yang mengorganisasi bom bunuh diri yang dilakukan orang-orang Palestina. Bom-bom bunuh diri ini menimbulkan ketakutan di tengah warga Israel dan di daerah pendudukan [wilayah Palestina yang diduduki Israel].

“Serangan balasan Sharon sangat brutal dan masif, menggunakan tank, helikopter bersenjata, dan berbagai jenis senjata lainnya, yang semuanya disumbang oleh AS melalui program ‘bantuan militer pemerintah’. Serangan ini membuat kota-kota besar di wilayah pendudukan rusak parah dan markas Otoritas Palestina hancur dan terisolasi. Data yang akurat terkait kekerasan ini tidak pernah muncul, tetapi laporan PBB menyebutkan bahwa di Jenin saja, warga Palestina yang gugur 52. Laporan itu juga menyebutkan 497 terbunuh dan 1.477 terluka selama keseluruhan serangan militer tersebut. Angka ini dikumpulkan dari kejauhan karena pemerintah Israel, didukung oleh Washington, menolak untuk mengizinkan PBB meninjau Jenin.”

“Dua belas hari setelah penyerangan, tentara Israeli masih melarang misi PBB yang dipimpin oleh Terje Roed-Larsen masuk ke kamp pengungsian Jenin, bahkan selama itu pula ambulans dilarang masuk dan banyak warga Palestina yang terluka akhirnya gugur karena kehabisan darah. Setelah akhirnya diperbolehkan masuk ke kamp Jenin, Roed-Larsen mengatakan, “Tim kami terdiri dari para ahli yang sudah berkali-kali bertugas di kawasan perang dan bencana alam dan mereka mengatakan, tidak pernah melihat pemandangan seperti ini. Ini sangat  mengerikan dan sulit dipercaya.” Menurut Roed-Larsen, 300 bangunan dihancurkan Israel, 2.000 warga kehilangan rumah mereka.”

Kepada Israel-lah jihad umat Islam harus ditujukan, bukan yang lain.

disalin dari blog sang penulis di http://dinasulaeman.wordpress.com/2013/07/04/israel-lah-musuh-umat-islam-sebenarnya-bukan-yang-lain/


Ketika Pesepakbola Muslim Mengubah Budaya Sepakbola Inggris

Kehadiran pesepakbola Muslim di Eropa semakin meningkat, dan tak dinyana jika mereka turut memberi perubahan dalam budaya sepakbola, terlebih khusus bagi sepakbola di Inggris.

Bagi seorang Muslim tentu mengerti jika agama Islam melarang untuk berdekatan dengan dunia judi hingga menenggak minuman beralkohol. Selain itu juga diwajibkan untuk beribadah, seperti shalat hingga shaum di bulan Ramadhan. Hal-hal tersebut tentu terlihat asing di sepakbola Eropa yang lazim menggunakan sampanye dalam melakukan selebrasi, mengikat perusahaan judi sebagai sponsor, dan sebagainya.

Namun, seiring makin banyaknya pemain yang beragama Islam masuk ke sepakbola Eropa dan mampu menjadi pusat perhatian dunia dengan kemampuan mengolah bola yang lihai. Mau tak mau, membuat klub atau pengelola kompetisi sepakbola Eropa melakukan kompromi.

***

Salah satu contoh paling bagus untuk hal tersebut adalah English Premier League, kompetisi sepakbola yang disebut-sebut terbaik di dunia karena sangat kompetitif. Semakin ketatnya persaingan di EPL membuat klub-klub menjelajah seluruh pelosok dunia, termasuk dari bagian-bagian daerah Afrika ataupun daerah kumuh di Prancis untuk menemukan talenta baru.

Hal itu membuat EPL dihuni oleh berbagai macam ras, etnis manusia, dan juga kepercayaan yang berbeda-beda, termasuk penganut agama Islam.

Ketika EPL pertama kali dicetuskan pada 1992, hanya ada satu pesepakbola yang Muslim, ialah gelandang Tottenham asal Spanyol, Mohammed Ali Amar atau dikenal dengan Nayim. Namun, sekarang… BBC mengatakan jika ada 40 pemain Muslim di kasta tertinggi sepakbola Inggris tersebut.

Nayim. Spurs. Muslim pertama era Premier League.

***

Namun, sepakbbola pun berkembangan seiring perkembangan zaman. Pada 5 Februari 2012, Newcastle United menjamu Aston Villa di St. James ‘Park dan saat itulah terdapat sebuah momen yang menyimbolkan pengaruh pesepakbola Muslim yang ada di Premier League.

Pada menit ke-30, Demba Ba mencetak gol ke gawang Aston Villa. Selanjutnya, bersama kompatriotnya, Papiss Cisse, Ba berlari mendekati sudut lapangan dan berlutut laiknya posisi sujud saat Shalat. Menurut BBC, Itulah momen dimana pesepakbola Muslim sedang menunjukkan jatidirinya di English Premier League.

Demba Ba dan Papiss Cisse dalam selebrasi gol.

***

Masuk serta tumbuhnya keberadaan pemain Muslim telah dipicu oleh proses internasionalisasi dari sepakbola.

Para pencari bakat klub telah melebarkan sayap mereka menjadi lebih luas demi mencari bakat pesepakbola baru dan Premier League telah menjadi tempat yang sarat dengan keanekaragaman.

Laki-laki muda yang berasal di desa-desa terpencil di Afrika Barat atau mereka yang berasal dari perkebunan di Paris telah menjadi bintang global. Mereka mungkin telah menemukan kekayaan dan ketenaran dengan bermain untuk klub Inggris, tetapi masih banyak berpegang pada sesuatu yang berakar pada identitas budaya mereka, sesuatu yang menuntun mereka dan kenyamanan mereka ketika keadaan sulit – Iman Islam mereka.

***

Ketika seorang pemain sekaliber Ibrahim Ba, yang tahun lalu meninggalkan Newcastle dan bergabung dengan Chelsea, mengatakan ia serius tentang agamanya, beberapa mungkin berpendapat klub tidak dapat untuk tidak mendengarkan.

Hal tersebut memantik pengakuan dari pelatih dan manajemen klub untuk memahami dan mengakomodasi kebutuhan pemain mereka dalam menjalankan agama mereka.

Para pemain Muslim diberi asupan makanan yang dijamin kehalalannya, memiliki opsi untuk mandi secara terpisah dengan rekan-rekan satu timnya dan juga diberikan ruang dan waktu khusus untuk menjalankan ibadah shalat.

Abou Diaby. Salah satu pesepakbola yang taat dalam beragama.

***

PESEPAKBOLA MUSLIM dan SAMPANYE

Ketika Liverpool memenangi final Piala Liga pada tahun 2012, para pemain memiliki kepekaan untuk memindahkan pakaian dokter tim mereka, Zafar Iqbal, yang juga seorang Muslim yang taat. Pakaian sang dokter dikeluarkan dari ruang ganti agar sampanye yang mereka semprotan tidak mengenai pakaiannya.

Contoh lain, dalam bentuk apresiasi pemain yang meraih predikat Man of The Match. Jika pada sebelumnya, pemain yang mendapat predikat tersebut akan diberi hadiah sebotol sampanye.

Namun bagi umat Islam, tentu alkohol sangat dilarang. Jadi, ketika gelandang Manchester City, Yaya Toure dengan sopan menolak untuk menerima penghargaan tersebut atas dasar agama. Dalam sebuah wawancara televisi, ia terlihat jelas menolak sampanye dan membiarkan rekannya, Joleon Lescott untuk memilikinya.

Sejak saat itu, penyelenggara kompetisi mau tak mau mulai memperhatikan dan mengubah aturan. Kini, pemain yang mendapatkan predikat Man of The Match diberikan sebuah trofi kecil. Meski tak sedikit yang berpendapat jika sampanye adalah bagian dari tradisi di Inggris.

Yaya Toure dan Peristiwa “sampanye”.

Edin Dzeko, juga seorang muslim, dengan Trofi Man of the Match yang diraihnya.

***

PESEPAKBOLA MUSLIM dan RAMADHAN

Namun ada tantangan untuk mengelola pemain Muslim dan Ramadhan adalah titik tekanan tertentu. Bagaimana pemain yang tidak makan atau minum hingga 18 jam sehari dapat tampil di tingkat tertinggi lebih dari 90 menit dari permainan?

Beberapa pemain bersikeras melakukan ibadah shaum/berpuasa setiap hari. Sementara sebagian lainnya mungkin saja berpuasa selama atihan tapi bukan saat hari pertandingan. Klub cenderung mengatasi hal demikian dengan semacam kompromi, tetapi tidak dapat menjadi periode mudah bagi pemain ataupun sang manajer.

Gelandang Arsenal Abou Diaby, mengatakan: “Arsenal akan lebih memilih aku untuk tidak berpuasa, tapi mereka mengerti ini adalah momen spesial bagiku dan mereka mencoba untuk mengakomodasi hal tersebut untuk membuat kondisiku lebih baik.”

Ibrahim Ba, mengakui bahwa ia telah memiliki beberapa masalah dengan manajer tentang Ramadhan, tetapi ia mengatakan untuk tetap berpuasa. “Setiap kali ku memiliki seorang manajer yang tidak senang dengan hal itu, aku katakan: ‘Dengar, aku akan melakukannya {berpuasa]. Bila performa bagus, aku akan tetap bermain. Tetapi bila menurun, silakan singkirkan aku ke bangku cadangan’, itu saja.”

Eks striker Stoke, Mamady Sidibe, menegaskan: “Anda memiliki beberapa pemain yang sedang berpuasa pada hari pertandingan dan melakukannya dengan sangat baik, itu tidak masalah. Aku pastikan bahwa pada hari pertandingan aku tidak berpuasa dan tidak memberikan alasan kepada orang-orang.”

Anelka pun punya alasan kuat untuk tak berpuasa penuh selama Ramadhan. “Aku sering mengalami cedera selama periode Ramadan, jadi aku tak terlalu ketat menjalani puasa.” Pendapat itu diamini pesepak bola Aljazair, Nadir Belhadj. “Aku merasa, ada kecenderungan lebih mudah cedera selama puasa.”

Beda halnya dengan Adel Taarabt, yang tak berpuasa pada hari pertandingan saja. “Ramadhan bisa menjadi sulit tetapi tak banyak masalah. Sepupu saya sangat mendukung dan sering membacakan surat dari Al-Qur’an untuk menjagaku tetao fokus dan mempertahankan keinginanku. Aku berpuasa selama latihan tetapi tidak selama pertandingan. Jadi, puasa yang aku tinggalkan, selalu aku gantikan sesudahnya.”

Ramadhan 1434 Hijriah tahun ini, berakhir pada 7 Agustus, 10 hari sebelum dimulainya musim baru English Premier League.

Agustus 2012, Samir Nasri merayakan gol dengan kaus ‘Eid Mubarak’. Yaya Toure pun menyambutnya.

***

SPONSOR JUDI


Kesepakatan sponsor juga telah menjadi sumber ketegangan baru. Tim yang mengiklankan perjudian dan perusahaan pinjaman kredit di baju mereka menempatkan pemain Muslim mereka dalam posisi yang sulit, karena itu berarti mereka sedang digunakan untuk mempromosikan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Papiss Cisse dan Cheick Tiote sempat menolak mengenakan kostum baru Newcastle dan sponsor baru mereka, Wonga, karena ia khawatir dengan keyakinannya jika ia terlihat untuk mempromosikan perusahaan. Wonga sendiri dikenal sebagai perusahaan pemberi pinjaman kredit yang menawarkan pinjaman jangka pendek dengan bunga yang tinggi.

Jika Tiote melunak, Papiss Cisse justru sempat berlatih terpisah dan absen dengan tur tim, namun ia pun luluh dan akhirnya terpaksa harus memakai kostum dengan sponsor perusahaan kredit. Hal itu tak lepas dari negosiasi panjang dan rumit yang melibatkan Imam, spesialis hukum Islam dan Asosiasi Pesepakbola Profesional.

Striker Crewe yang juga eks pemain West Bromwich Albion, Nathan Ellington, yang juga pernah bermain untuk Wigan dan West Brom, berpandangan bahwa ia tidak dapat mempengaruhi sponsor yang dipilih klubnya.

Dia mengatakan: “Aku pikir itu biasanya di luar kendali pemain Muslim. Meskipun dia tidak dibolehkan untuk berjudi, itu adalah hal yang tidak dapat benar-benar Anda pengaruhi,”

Kiper Wigan, Ali Al Habsi pun setuju: “Kami adalah pemain dan hal-hal seperti ini datang dari klub. Kami tidak dapat melakukan apapun terhadapnya, kami hanya melakukan tugas kami.”

Cheick Tioté, Papiss Cisse dan sponsor kostum yang “bermasalah” karena berafiliasi dengan perusahaan kredit.

***

Namun, ternyata fans juga mendapatkan ragam pelajaran baru dari apa yang pemain Muslim lakukan.

Ketika manajer Newcastle, Alan Pardew sempat mengkritik Demba Ba karena sang pemain dinilai terlambat panas pada awal kompetisi musim 2011-12. Bulan Ramadhan, diklaim Pardew, sebagai penyebabnya. Fans justru memberi tolerasi terhadap hal tersebut dan memberi dukungan yang tercermin dari chant yang dipersembahkan fans untuk Ba. Chant tersebut menggambarkan gol yang dicetak Ba setelah Ramadhan dengan lirik lagu dari Just Can’t Get Enough dari Depeche Mode.

Demba scored one since ramadhan, he just cant get enough, he just cant get enough
Demba scored two since ramadhan, he just cant get enough, he just cant get enough
repeat until fourteen then…….

Demba Ba sendiri mengakhiri musim tersebut dengan 16 gol di pentas Premier League, raihan terbaik sepanjang kariernya.

Efek domino pun mulai terasa di Newcastle. Anak-anak kerap bermain sepak bola di sana. Setiap kali mencetak gol, mereka berlutut seolah-olah jika mereka sedang berdoa dalam sujud laiknya selebrasi Ba.

Mereka mungkin tidak benar-benar mengerti apa artinya, tapi itu tanda bahwa jika keberadaan Muslim telah menjadi bagian yang lebih akrab dari budaya Inggris saat ini. Publik Inggris mulai bersikap lebih toleran terhadap kehadiran kaum Muslim. Meski tak menutup kemungkinan jika ada pihak yang tidak suka dengan hal tersebut. Wallahu A’lam.

***

Perihal tulisan: Tulisan diatas disarikan dan juga diterjemahkan dari liputan BBC mengenai The Muslim Premier League yang ditayangkan di BBC1 beberapa hari yang lalu. Gambaran menarik mengenai pemain muslim di Inggris, sekaligus guna menyambut bulan suci Ramadhan dan memandangnya dari sisi yang menarik, sepakbola. Pada awalnya saya ingin membuat tulisan ini disebuah forum tersohor di Indonesia. Namun dengan segala pertimbangan, saya memutuskan untuk lebih baik memuatnya terlebih dahulu dalam blog ini *padahal udah tinggal submit thread*. Penulisan tulisan diatas tentu menggunakan sumber, karena saya diajarkan oleh almamater saya tempat menuntut ilmu untuk selalu ingat ingat ingat akan penggunaan sumber. Sumber utama dalam tulisan ini tentu berasal dari BBC dan saya memadukan dengan beragam sumber sekunder yang lain, dan bisa dilihat secara lengkap disini.

Untuk video mengenai liputan BBC tentang The Muslim Premier League dapat dilihat di video dibawah ini. Thanks untuk “5ilvaBullet” sebagai uploader, Semoga selalu ada hikmah yang bisa diambil dari setiap fenomena hingga peristiwa yang ada di dunia ini, termasuk dari sepakbola.

Terimakasih untuk membaca. Semoga ada inspirasi yang berguna dari sisi kecil kehidupan yang bernama sepakbola.


Syarat Amalan yang Diterima Allah

Tulisan oleh Prof KH Achmad Satori Ismail, seorang Ahli dalam dalam bidangnya, bukan asal ceplas ceplos belaka tentunya. Tulisan dibawah ini  disalin dari Republika. Semoga bermanfaat!

***

Diriwayatkan dari budaknya Ummu Salamah, dia mendengar Ummu Salamah menyampaikan hadist bahwa Rasulullah SAW berdoa seusai shalat Subuh. “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” (HR al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman, juz II, hlm 284).

Hadist ini menunjukkan betapa urgennya amal yang diterima. Amal yang diterima menjadi rukun kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat. Imam Syafii berkata, “Setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya akan ditolak sia-sia.” (Matan Zubad, juz I, hlm 2, Majallatul buhuts al-Islamiyah, juz 42, hlm 279).

Di antara syarat pertama diterimanya amal adalah Islam (QS Ali Imran: 85). Kekufuran merupakan sebab utama ditolaknya amal (QS Ali Imran: 90-91). “Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS al-Furqan: 3).

Kedua, ikhlas (QS al-Kahfi: 110). Rasulullah SAW meriwayatkan hadis Qudsi, “Aku (Allah) tidak membutuhkan kepada sekutu. Barang siapa beramal dan mempersekutukan-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan sekutunya.” (HR Muslim).

Ketiga, mengikuti sunah Nabi SAW. “Barang siapa yang beramal tidak mengikuti perintah kami, maka akan ditolak.” (HR Muslim). Keempat, bertakwa kepada Allah. “Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Maidah: 27).

Kelima, berbakti kepada kedua orang tua. (QS al-Ahqaf: 15-16). Keenam, memperhatikan waktu beramal. Abu Bakar berwasiat kepada Umar, “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah memiliki amalan pada malam hari yang tidak menerima amalan siang, dan amalan siang yang tidak menerima amalan malam, dan Allah tidak menerima amalan sunah sampai menunaikan yang fardu.”

Ketujuh, berbuat amal saleh. “Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.” (QS Fathir: 10). Kedelapan, tidak merasa bangga atas amalnya.

***

Sedangkan, tanda-tanda amal diterima itu ada lima macam. Pertama, doanya dikabulkan Allah. Hadis tentang tiga orang yang terjebak dalam gua dan mereka masing-masing berdoa dengan berwasilah kepada amal ibadahnya yang lalu. Doa mereka terkabul karena amalan mereka diterima Allah.

Kedua, banyak manusia yang mencintai dan menghargai orang tersebut. “Sesungguhnya Allah kalau mencintai si Fulan, memerintah Jibril AS untuk menyeru penduduk langit, ‘Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah SWT mencintai si Fulan, maka cintailah dia.’ Penduduk langit pun mencintai Fulan dan di bumi semua orang menerimanya.”

Ketiga, mendapat taufik Ilahi untuk melakukan amal saleh berikutnya. Keempat, kontinyu dalam beramal. Segala sesuatu yang dilakukan karena Allah, akan langgeng dan terus, sedangkan kalau karena manusia, amal akan terputus.

“Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS asy-Syura: 2).

Kelima, rela akan hukum Allah dan menerima qadha dan takdir-Nya. (QS al-Bayyinah: 8).

Semoga bermanfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat !